KOMATSU
Sabtu, 05 Juli 2014
PELANTIKAN PENGURUS GAKINDO BPD DKI JAKARTA
Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Gabungan Kontraktor Indonesia
(Gakindo) Zaenudin SE, Memberikan kata sambutan pada Musda
GAKINDO DKI JAKARTA.
Jakarta Majalah Kontraktor - Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Gabungan Kontraktor Indonesia (Gakindo) Zaenudin SE secara resmi Melantik Pengurus, Badan Pengurus Daerah (BPD) GAKINDO DKI jakarta di Hotel Alia Jakarta. Sabtu (3/3) Acara pelantikan yang juga sekaligus Musda I Gakindo DKI Jakarta ini mengangkat tema KONSOLIDASI MENUJU ERA AFTA 2015, acara yang dihadiri 5 BPC Kota Madya DKI jakarta ini berjalan dengan tertib dan Demokratis.
(Bambang
Setiawan-)
PT Wijaya Karya Garap Proyek Apartemen Puncak Group Rp1,1 Triliun
Direktur Utama PT Wijaya Karya Gedung Ridwan Abdul Muthalib (kiri) dan
Direktur Puncak Group Nanang Lesmana (kanan) saling tukar naskah kerja sama
proyek pembangunan apartemen dan komplek pertokoan CBD, di Surabaya, Kamis
(3/4/2014).
SURABAYA Majalah Kontarakto – PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
mulai mengerjakan 2 proyek apartemen Puncak Group Surabaya senilai kontrak
Rp1,142 triliun yang diperkirakan bakal rampung pada 2016.
Direktur Utama Wijaya
Karya Bintang Perbowo mengatakan bahwa Wika sudah menggarap proyek apartemen
milik Puncak Group sejak 2009.
Total nilai proyek yang
digarap Wika dari kerja sama dengan Puncak Group yakni Rp2,218 triliun. Sekitar
Rp431 miliar di antaranya merupakan proyek yang sudah rampung, Rp645 miliar
proyek yang sedang berjalan, dan kotrak baru Rp1,142 triliun.
"Surabaya bukan
hanya salah satu kota terbesar kedua, tapi juga kota yang tepat untuk investasi
terutama properti. Berdasarkan riset Colliers 2013, ternyata di pasar apartemen
di Surabaya akan ada 21.000 unit lebih apartemen baru sampai 2017, dan 32% nya
adalah milik Group Puncak," katanya usai menandatangani kontrak
pembangunan apartemen dan komplek pertokoan CBD, di Surabaya, Kamis (3/4/2014).
Manager Operasional Wika
Gedung M. Yusuf menjelaskan pada 2009 Wika sudah menyelesaikan Apartemen Puncak
Dharma Husada Tower A, tahun ini Wika mengerjakan kembali Tower B dan C senilai
Rp441 miliar dengan jumlah 1.600 unit serta Komplek pertokoan Central Business
District (CBD) senilai Rp700 miliar.
Sejak 2011 Wika
mengerjakan proyek Puncak Group untuk pasar modern, apartemen Kertajaya tower A
dan B, apartemen Puncak Bukit Golf, dan Apartemen Puncak Dharmahusada.
"Puncak Bukit Golf
selesai tahun ini dan Apartemen Puncak Dharmahusada tahap pemancangan
tiang," katanya.
Netty Lesmana, Komisaris
Utama Puncak Group, mengatakan rencananya bangunan apartemen Puncak Dharma
Husada Tower A yang sudah terbangun, serta B dan C memiliki total 3.000 unit.
"Progres pemasaran
untuk tower baru B dan C ini sudah di atas 50% yang memesan. Memang penjualan
cukup cepat karena harganya terjangkau sesuai program pemerintah apartemen ini
diperuntukan bagi keluarga baru atau pasangan muda kelas menengah,"
jelasnya.
Sementara, lanjut Netty,
untuk komplek pertokoan CBD Puncak yang akan dibangun di atas lahan 25 hektar
di Surabaya Timur itu bakal dikerjakan secara bertahap sesuai kebutuhan
masyarakat.
"Konsep CBD nanti
seperti superblok ada toko, fasilitas, apartemen, hotel dan convention center.
Kami inginnya di CBD ada 7-8 tower, tapi tahap pertama 2 tower dulu yang akan
dikerjakan oleh pihak Wika, jadi semuanya bertahap," jelasnya.
Apartemen Puncak Group
pada 2009 pernah ditawarkan dengan harga mulai Rp8 juta/m2, harga tersebut dinilai
cukup terjangkau bagi masyarakat kelas menengah.
“Harga sekarang belum
saya cek pastinya, tapi masih tetap terjangkau,” imbuh netty.
Nanang Lesmana, Direktur
Utama Puncak Group menambahkan bisnis properti ke depan akan semakin mengarah
pada pembangunan high rise karena ketersediaan lahan di Surabaya yang semakin
sempit. Sehigga Puncak Group pun lebih banyak membuat apartemen terutama untuk
memenuhi kebutuhan keluarga Surabaya dan profesial muda.
(Eka-p) - sumbe Tempo
Indigo @ Bekasi
Indigo@
Bekasi
JAKARTA, Majalah Kontraktor - Perkembangan kota Bekasi yang sangat pesat dengan populasi mencapai 2,5 Juta jiwa dan kabupaten Bekasi dengan 4 Juta jiwa, membawa peluang bisnis untuk perdagangan dan jasa yang sangat luar biasa, ditunjang dengan kawasan-kawasan industri yang telah ada dan juga terus bertambah dan berkembang. Prioritas Land Indonesia (PLI) mempersembahkan Indigo @ Bekasi dengan feature lengkap dan letak strategis, dan akan menjadi icon apartemen di Bekasi Barat.
Berdasarkan riset suatu badan riset asing, Bekasi merupakan wilayah dengan
okupansi tertinggi untuk permintaan hunian di seluruh wilayah Jabodetabek
sebesar 85%. Kalangan menengah Bekasi yang memiliki daya beli kuat, tidak kalah
jumlahnya dengan Tangerang, bahkan kemajuannya melebihi wilayah lain di
Jabodetabek.
Indigo @ Bekasi saat ini sedang memasarkan Tower Twinleaf lantai 18a ke
bawah dan sisa sekitar 40%. Untuk lantai 8b – 29 sudah Sold out. Dan hanya
kepada anda yang beruntung, unit-unit available masih dijual dengan harga yang
pre-launching. Harga mulai dari Rp.219 Juta-an (Program Rental Guarantee)
950 Unit Apartemen Tower Twinleaf dengan 29 Lantai dilayani oleh 5 Lift, Parking ratio 1:3, 3 lantai Basement parking akan menjadi sebuah tawaran yang sulit ditolak untuk residential berkelas di kota terbesar nomor 4 di Indonesia ini.
Bekerja sama dengan Top 10 Architects BCI Asia Awards 2013, Megatika, yang
merupakan peraih:
1. Building and
Construction Industry Asia.
2. Award diadakan di 7
negara: Hongkong, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapore, Thailand, Vietnam.
3. BCI Award adalah Award
yang sangat didambakan di industri building dan design di Asia.
Kota Bekasi merupakan daerah pendukung Jakarta yang kini menjadi salah satu
daerah potensial bagi ketersediaan hunian bagi warga Jakarta dan sekitarnya.
Potensi itu dibuktikan dengan kemampuannya menarik para pengembang real estate
untuk mengembangkan daerah ini, seperti PLI dan beberapa developer yang
terlebih dahulu berkarya di Bekasi.
Dapatkan apartment dengan harga terbaik di lokasi terbaik Bekasi Barat
dengan beberapa kemudahan cara pembayaran yang ringan dan paling mengertia anda
:
§
Opsi A, DP 30% diangsur 36x + 70% KPA
§
Opsi B, Angsuran Ringan, DP 50% + Sisa Diangsur 36x (Bonus : Romantic Tour
Jakarta-Phuket-Jakarta; 3 Hari; 2 Orang)
§
Opsi C, DP Ringan, DP 30% + Sisa Diangsur 24x (Bonus : IPhone 5)
§
Opsi D, Tunai Keras (Bonus : Voucher senilai Rp 200 Juta untuk membeli
rumah di Airia Residence)
§
“Baru”, Untuk Lantai tertentu, Cicilan 60 x Tanpa DP
Dapatkan penawaran untuk Investasi terbaik, bayar setengah, langsung lunas
(Rental Guarantee 5 Tahun diambil di awal). Hubungi Marketing Indigo Bekasi untuk
mendapatkan penawaran terbaik dan terbaru atau bila anda memerlukan presentasi
personal :
(Bambang
Setiawan)
Sosialisasi Pemerintah Mengenai Pengelolaan Limbah Berbahaya dan Beracun (RPP-PLB3)
JAKARTA Majalah Kontraktor – Hari ini Kementerian Lingkungan Hidup
menyelenggarakan Konsultasi Publik Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun guna memperoleh masukan dari
berbagai mitra terkait pengelolaan limbah B3 di Indonesia. Acara ini dipimpin
oleh Deputi IV KLH Bidang Pengelolaan B3, Limbah B3, dan Sampah, Drs. Rasio
Ridho Sani, M.Com, MPM, dihadiri oleh perwakilan KADIN, Asosiasi Pengusaha
Limbah Indonesia, Asosiasi Cooper Slag Indonesia, Asosiasi Pulp dan Kertas
Indonesia, Asosiasi Semen Indonesia, Asosiasi Pertekstilan Indonesia, Asosiasi
Penyamakan Kulit, Asosiasi Besi dan Baja, Asosiasi Pertambangan Indonesia,
Asosiasi Petroleum Indonesia, Asosiasi Panas Bumi Indonesia, Komite Penghapusan
Bensin Bertimbal (KPPB), dan ICEL.
Pertemuan ini
menindaklanjuti saran Menteri Hukum dan HAM terhadap Rancangan Peraturan
Pemerintah (RPP) tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun, Limbah B3
yang telah dilakukan harmonisasi, KLH telah melakukan serangkaian penyempurnaan
RPP dimaksud. RPP ini terdiri dari 20 Bab, 258 pasal yang terdiri dari (1)
penetapan limbah B3, (2) pengurangan limbah B3, (3) penyimpanan limbah B3, (4)
pengumpulan limbah B3, (5) pengangkutan limbah B3, (6) pemanfaatan limbah B3,
(7) pengelolaan limbah B3, (8) penimbunan limbah B3, (9)dumping limbah B3, (10)
pengecualian limbah B3, (11) perpindahan lintas batas, (12) penanggulangan
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup dan pemulihan fungsi lingkungan
hidup, (13) sistem tanggap darurat dalam pengelolaan limbah B3, (14) pembinaan,
(15) pengawasan, (16) pembiayaan, dan (17) sanksi administratif.
Perbedaan antara PP 18
Tahun 1999 jo PP 85 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun dengan yang RPP PLB3 baru ini adalah:
PP Lama
|
RPP Baru
|
|
|
Sesuai definisi pada
Undang Undang 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup, yang dimaksud dengan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah
zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi dan/atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan,
merusak lingkungan hidup, dan/atau dapat membahayakan lingkungan hidup,
kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya. Limbah
bahan berbahaya dan beracun adalah sisa suatu usaha dan/atau
kegiatan yang mengandung B3. Sedangkan dumping (pembuangan) adalah
kegiatan membuang, menempatkan, dan/atau memasukkan limbah dan/atau bahan dalam
jumlah, konsentrasi, waktu, dan lokasi tertentu dengan persyaratan tertentu ke
media lingkungan hidup tertentu.
Dalam sambutan
pembukaan, Drs. Rasio Ridho Sani, M.Com, MPM, Deputi IV KLH mengatakan, “RPP
Pengelolaan Limbah B3 ini memperhatikan beberapa aspek yaitu meminimalkan
resiko limbah B3 terhadap masyarakat dan lingkungan hidup, mempertimbangkan
aspek teknologi dan mengakomodir azas manfaat. RPP PLB3 ini legitimasi KLH
untuk mendorong proses penyusunan RPP dengan mengedepankan prinsip good
environmental governance yang melibatkan berbagai pihak. Selain itu, RPP ini
mendorong agar perizinan lebih baik dan terintegrasi sehingga memutuskan rantai
birokrasi yang panjang”.
Hierarki pengelolaan
limbah B3 diperlukan agar limbah B3 yang dihasilkan masing-masing unit produksi
sesedikit mungkin dan bahkan diusahakan sampai nol, dengan mengupayakan reduksi
pada sumber dengan pengolahan bahan, substitusi bahan, pengaturan operasi
kegiatan, dan digunakannya teknologi bersih. Bilamana masih dihasilkan limbah
B3 maka diupayakan pemanfaatan limbah B3.
Pemanfaatan limbah B3
yang mencakup kegiatan penggunaan kembali (reuse), daur ulang (recycle),
dan perolehan kembali (recovery) merupakan satu mata rantai
penting dalam pengelolaan limbah B3. Dengan teknologi pemanfaatan limbah B3 di
satu pihak dapat dikurangi jumlah limbah B3 sehingga biaya pengolahan limbah B3
juga dapat ditekan dan di lain pihak akan dapat meningkatkan kemanfaatan bahan
baku. Hal ini pada gilirannya akan mengurangi kecepatan pengurasan sumber daya
alam. Untuk menghilangkan atau mengurangi risiko yang dapat ditimbulkan dari
limbah B3 yang dihasilkan maka limbah B3 yang telah dihasilkan perlu dikelola
secara khusus.
Kebijakan pengelolaan
limbah B3 yang ada saat ini perlu dilakukan dalam bentuk pengelolaan yang
terpadu karena dapat menimbulkan kerugian terhadap kesehatan manusia, mahluk
hidup lainnya dan lingkungan hidup apabila tidak dilakukan pengelolaan dengan
benar. Oleh karena itu, maka semakin disadari perlunya Peraturan Pemerintah
tentang Pengelolaan Limbah B3 yang secara terpadu mengatur keterkaitan setiap
simpul pengelolaan limbah B3.
Dumping limbah ke darat
maupun ke laut merupakan alternatif paling akhir dalam pengelolaan limbah,
termasuk dumping beberapa jenis limbah B3 yang dilakukan pengolahan sebelumnya.
Pembatasan jenis limbah B3 yang dapat dilakukan dumping ke laut dimaksudkan
untuk melindungi ekosistem laut serta menghindari terjadinya pencemaran dan
perusakan lingkungan hidup di laut karena air laut merupakan media yang mudah
dan cepat menyebarkan polutan dan/atau zat pencemar. Untuk itu, dumping limbah
ke laut hanya dapat dilakukan apabila suatu limbah dihasilkan dari kegiatan di
laut dan tidak dapat dilakukan pengelolaan di darat berdasarkan pertimbangan
lingkungan hidup, teknis, dan ekonomi. Dumping limbah wajib memenuhi
persyaratan jenis dan kualitas limbah serta lokasi sehingga dumping tidak akan
menimbulkan kerugian terhadap kesehatan manusia, mahluk hidup lainnya dan
lingkungan hidup.
( Mk-011 )
Summarecon Sediakan Area Hijau Forum Diskusi Komunitas
Jakarta Majalah Kontraktor, PT Summarecon Agung menyediakan area hijau untuk forum
diskusi komunitas seperti pelajar dan mahasiswa.
GM Corporate Communication Summarecon, Cut Meutia di
Tangerang, Kamis, mengatakan, area hijau yang masuk dalam kawasan Scientia
Square Park (SQP), dirancang dengan berbagai fasilitas seperti sarana olahraga
misalnya skatepark, in line skate, wall climbing, street wor out, baby
strolling, Koi Pond, bicycle, water features.
Area hijau seluas 7.500 meter persegi, dapat
menyelenggarakan berbagai kegiatan seperti forum dikusi terbuka, out door
seminar, pameran, pemutaran film berorientasi pendidikan, hiburan, hingga
pengenalan teknologi.
“Fasilitasnya dibuat dengan tema hijau namun modern.
Agar bisa disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat,” katanya.
Selain itu, fasilitas penunjang lainnya yakni tenant
entertainment, area olahraga, arena food court siap saji. Bahkan, disiapkan
pula area garden walk untuk menikmati sajian musik setiap akhir pekan. “Kita
ingin memfasilitasi gaya hidup yang dinamis dan lekat dengan tekonologi,”
ujarnya.
Disisi lain, dibangun pula Summarecon Digital Center
dengan nilai investasi mencapai RP200 Miliar yang merupakan pusat niaga
menyediakan kebutuhan teknologi informatika.
Johanes Mardjuki, Direktur Utama Summarecon,
mengatakan, SDC merupakan memiliki luas 32.395,21 meter persegi, terdiri dari
tiga lantai dan satu basement. Selain itu, terdapat 101 toko dan 240 counter
yang menyediakan berbagai hardware dan software.
Adapun tenant yang bergabung yakni The Market, Lenovo
smartphone, samsung, Asus, I-Box, Epson, Body Pack, LG Concept, Garmin, Hewlett
Packard, Capdase, Oppo serta ratusan counter lainnya.
Fasilitas tambahan lainnya yakni futsal indoor,
supermarket, food court dan shuttle yang menghubungkan antara kawasan SDC dan
Summarecon.
“Keberadaan
SDC untuk menyempurnakan dan melengkapi kebutuhan masyarakat terhadap produk
digital dan teknologi informasi terkini,” ujarnya. Ant.
( Ardhi ) Sumber Housing-estate
Jumat, 04 Juli 2014
PROFIL - EDDY HUSSY
Eddy Hussy akhirnya terpilih menjadi
Ketua Umum Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) 2013-2016. Kemenangan
Eddy tak lepas dari dukungan dan pasangannya yakni Hari Raharta Sudrajat yang
menjadi Wakil Ketua DPP Real Estate Indonesia (REI) 2010-2013.
Eddy Hussy mengalahkan
pesaingnya, Teguh Kinarto dengan jumlah suara 83 berbading 87 dari 175 suara
para anggora REI dari berbagai daerah di Tanah Air. Dengan 5 suara yang
dibatalkan.Dengan hasil itulah, Eddy Hussy menggantikan Ketua Umum REI yang sebelumnya
yakni Setyo Maharso.
Pria kelahiran Kete, 22 Juni 1959
mengungkapkan langkah awal yang ingin dilakukannya membicarakan permasalahan
pembiayaan perumahan. “Kami akan bertemu dengan Bank Indonesia untuk membahas
masalah kebijakan loan to value ,” katanya di
Jakarta (27/11).
Tak hanya itu, Eddy yang
merupakan mantan Ketua REI Korwil Batam ini, akan lebih lebih bersinergi dengan
pemerintah. Khususnya, dalam menyediakan rumah bagi masyarakat berpenghasilan
rendah (MBR).
“Kami perlu bersinergi dengan
semua stakeholder, karena ke depannya kondisi dunia
properti tidak akan lebih baik daripada hari ini. Ditambah dengan kebijakan BI
yang cukup mengganggu dalam dunia properti. Selain itu, dia akan segera
menindaklanjuti kerja sama yang dijalin REI dengan Badan Pertanahan Nasional
(BPN),” tambah Eddy.
Memang peran Eddy Hussy di dunia
properti semakin besar setelah terpilih sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen)
DPP REI 2010-2013. Sebelum menjadi Sekjen, Eddy Hussy berkiprah di DPP REI
sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Hubungan Luar Negeri 2007-2010. “Jabatan Ketua
REI ini merupakan sebuah amanah dan harus dijalankan dengan baik,” katanya.
(Eka-p/MK-012)
REDAKSI
Staf
REDAKSI MAJALAH KONTRAKTORPemimpin Redaksi Torro P.
Redaktur Eksekutif Edy santoso
Dewan eksekutif Imron Rosyadi
Mulkan Hasan
Hermansyah
Mulkan Hasan
Hermansyah
Redaktur Pelaksana Prima Hadinigrat
Redaktur Bambang Setiawan
Staf Redaksi Cristanti Aurel
Web On Line / IT Ardhy Wibowo
Distribusi/Sirkulasi DayatAlamat Redaksi Wisma Jurnal Grup Jl. Batu Merah Delima No.42 Kayu Putih - Jakarta Timur Telp (021) 925 222 33 Email majalahkontraktor@gmail.com | ||
Langganan:
Postingan (Atom)